Beritapolisi.co.id l Polda Sumbar – Kapolda Sumatera Barat Irjen Pol Suharyono, mengatakan, bahwa adanya gas metan di dalam lobang tambang diduga menjadi penyebab terjadinya ledakan di lobang tambang SD C2 (Lori 2) milik PT Nusa Alam Lestari Kota Sawahlunto, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), pada Jumat, 9 Desember 2022.
“Laporan yang saya terima, memang diduga kuat akibat adanya gas metan yang memicu terjadinya ledakan,” kata Suharyono, Jumat (9/12/2022) di Padang, Sumbar.
Menurut Suharyono, pihaknya akan menurunkan tim khusus dari Polda Sumbar, untuk melakukan pemeriksaan
“Kami akan melakukan pengecekan ulang, dan mengkaji standar operasional tambang, dan memang dalam kedalaman tertentu ada gas metana,” kata Suharyono.
Seharusnya, kata Suharyono, ada standar keselamatan, jika ada letupan akibat gas metana.
“Pihaknya akan melakukan penyelidikan,” kata Suharyono.
Lobang tambang milik PT Nusa Alam Lestari Kota Sawahlunto, Sumatera Barat ini, kata Suharyono, meledak sekitar pukul 08.30 WIB.
Mengakibatkan 10 orang meninggal dan empat orang selamat, namun menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
“Dari korban akibat ledakan tambang, tidak mengalami luka-luka, karena memang gas metan ini, membuat letupan atau semburan api,” kata Suharyono.
“Ada korban yang selamat, namun mengalami luka bakar hingga 30 persen,” imbuh Suharyono.
Lanjut Suharyono, kita akan pastikan lagi untuk penyebab dan kita akan turunkan tim untuk mengungkap hal ini.
Menurut Suharyono, tambang ini sudah beroperasi sejak 2006 dan memang sejak saat itu baru kali ini terjadi ledakan.
Tambang ini memiliki 22 lobang tambang dan yang meledak ini salah satu dari tambang yang ada.
Perusahaan ini memiliki izin yang lengkap dalam melakukan usaha tambang dan ada ratusan pekerja yang menggantungkan hidupnya sebagai mata pencaharian di lokasi ini.
‘Kita tidak ingin prematur dalam menyikapi kasus ini dan saat ini tambang akan kita tutup sementara untuk dilakukan penyelidikan mencari penyebab,” kata Suharyono. (Tim/Redaksi)